KEGIATAAAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
NAMA : NORMA ATIKA
SUCI
KELAS/NO:
VIII H/21
MAPEL : IPS (TOKOH2 PROKLAMASI
KEMERDEKAAN GOLONGAN
TUA DAN MUDA )
Ir.soekarno

BIODATA
Nama lahir : Koesno Sosrodihardjo
Nama lengkap : Dr. Ir. Soekarno (bacaan: Sukarno)
Nama akrab : Bung Karno / Pak Karno
Agama : Islam
Tempat & Tgl lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Tempat & Tgl meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970
Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai
Istri : - Oetari (1921–1923)
- Inggit Garnasih (1923–1943)
- Fatmawati (1943–1956)
- Hartini (1952–1970)
- Kartini Manoppo (1959–1968)
- Ratna Sari Dewi (1962–1970)
- Haryati (1963–1966)
- Yurike Sanger (1964–1968)
- Heldy Djafar (1966–1969)
Anak : - Guntur Soekarnoputra
- Megawati Soekarnoputri
- Rachmawati Soekarnoputri
- Sukmawati Soekarnoputri
- Guruh Soekarnoputra (dari Fatmawati)
- Taufan Soekarnoputra
- Bayu Soekarnoputra (dari Hartini)
- Totok Suryawan (dari Kartini Manoppo)
- Kartika Sari Dewi Soekarno (dari Ratna Sari Dewi)
Profesi : Insinyur , Politikus
BIOGRAFI
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".
Nama lahir : Koesno Sosrodihardjo
Nama lengkap : Dr. Ir. Soekarno (bacaan: Sukarno)
Nama akrab : Bung Karno / Pak Karno
Agama : Islam
Tempat & Tgl lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Tempat & Tgl meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970
Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai
Istri : - Oetari (1921–1923)
- Inggit Garnasih (1923–1943)
- Fatmawati (1943–1956)
- Hartini (1952–1970)
- Kartini Manoppo (1959–1968)
- Ratna Sari Dewi (1962–1970)
- Haryati (1963–1966)
- Yurike Sanger (1964–1968)
- Heldy Djafar (1966–1969)
Anak : - Guntur Soekarnoputra
- Megawati Soekarnoputri
- Rachmawati Soekarnoputri
- Sukmawati Soekarnoputri
- Guruh Soekarnoputra (dari Fatmawati)
- Taufan Soekarnoputra
- Bayu Soekarnoputra (dari Hartini)
- Totok Suryawan (dari Kartini Manoppo)
- Kartika Sari Dewi Soekarno (dari Ratna Sari Dewi)
Profesi : Insinyur , Politikus
BIOGRAFI
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".
PENDIDIKAN
- Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
- Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
- Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
- Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) (1920)
PENGHARGAAN
- Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir).
- Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria (April 2005).
Peran Ir.Soekarno
dalam peristiwa proklamasi :
-Proklamator
kemerdekaan Indonesia
-Ketua PPKI
-ketua
panitia 9
-yang
mengusulkan istilah "pancasila"sebagai dasar negara
-Anggota
BPUPKI
-diculik ke
rengkasdengklok oleh pemuda pejuang
-perumus teks
proklamasi
-bersama
m.hatta mentandatangani teks proklamasi
-memproklamasikan
kemerdekaan negara indonesia 17-08-1945
-presiden
negara indonesia
MOHAMMAD HATTA

Nama Lengkap : Mohammad Hatta
Alias : Bung
Hatta
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir
: Bukittinggi, Sumatera Barat
Tanggal
Lahir : Selasa, 12 Agustus 1902
Hobby : Membaca
| Menulis
Warga Negara
: Indonesia
PENDIDIKAN
- Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
- Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
- Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang (1919)
- Europeesche Lagere School (ELS), Padang, 1916
- Sekolah Dasar Melayu Fort de kock, Minangkabau (1913-1916)
KARIR
- Ketua Panitia Lima (1975)
- Penasihat Presiden dan Penasehat Komisi IV (1969)
- Dosen Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1954-1959)
- Dosen Sesko Angkatan darat, Bandung (1951-1961)
- Wakil Presiden, Perdana menteri, dan Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
- Ketua delegasi Indonesia Konferensi Meja Bundar, Den Haag (1949)
- Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan (1948-1949)
- Wakil Presiden RI pertama (1945)
- Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (1945)
- Wakil Ketua Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (1945)
- Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
- Kepala Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
- Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
- Wakil Delegasi Indonesia Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
- Ketua Perhimpunan Indonesia, Belanda (1925-1930)
- Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
- Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
- Partai Nasional Indonesia
Organisasi:
- Club pendidikan Nasional Indonesia
- Liga menentang Imperialisme
- Perhimpunan Hindia
- Jong Sumatranen Bond
PENGHARGAAN
- Pahlawan Nasional
- Bapak koperasi Indonesia
- Doctor Honoris Causa, Universitas Gadjah Mada, 1965
- Proklamator Indonesia
- The Founding Father's of Indonesia
Peran moh.Hatta dalam peristiwa proklamasi :
· -Proklamator kemerdekaan Indonesia
· -wakil Ketua PPKI
· -wakil ketua panitia 9
· -yang mengusulkan istilah "pancasila"sebagai dasar negara
· -Anggota BPUPKI
· -diculik ke rengkasdengklok oleh pemuda pejuang
· -perumus teks proklamasi
· -bersama bung karno mentandatangani teks proklamasi
· -memproklamasikan kemerdekaan negara indonesia 17-08-1945
· -Wakil presiden negara indonesia
Sayuti Melik
Sayuti Melik adalah sosok yang mengetik naskah teks proklamasi tersebut. Tentang siapa sosok Sayuti Melik memang tak banyak informasi yang diperoleh. Dalam buku sejarah pun hanya sebatas menjelaskan bahwa Sayuti Melik lah yang mengetetik naskah teks proklamasi. Ada sedikit informasi tambahan bahwa Sayuti Melik cukup lama menjadi sekertaris pribadi Soekarno.
Sayuti Melik adalah seorang wartawan dan pejuang nasional. Sebagai pejuang dan sekaligus wartawan, Sayuti Melik terlibat langsung dalam persiapan priklamasi tersebut. Dia termasuk salah satu dari kelompok lima yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Sukarni dan Achmad Subarjo Keterlibatan Sayuti Melik terutama dalam merumuskan point - point penting yang kelak akan menjadi teks proklamasi. Kejadian itu berlangsung dini hari di rumah Maeda, seorang perwira tinggi jepang berpangkat laksamana madya.
sayuti Melik lahir di Dusun Kalidogo, Kelurahan Purwobinangun, Paken, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ayahnya bernama Dul Maini, seorang kepala kerohanian di sembung kala itu. Dalam perumusan naskah teks proklamasi tersebut menurut beberapa rujukan terjadi perbincangan sengit tenntang siapa yang menandatangani naskah proklamasi tersebut.
Saat itu redaksi naskahnya sendiri telah mendapat persetujuan bulat, terutama pada langkah penentuan nasib bangsa Indonesia selanjutnya itu. Lalu setelah jeda, Sukarni maju ke depan dan menyatakan bahwa uang mentanda tangani naskah proklamasi tersebut tidak perlu semua anggota, melainkan Soekarno dan Mohammad Hatta saja atas nama bangsa Indonesia.
Hadirin menyambut usulan itu dengan tepuk tangan. Tapi sesungguhnya yang mempunyai gagasan untuk mengusulkan hal tersebut tidak lain adalah Sayuti Melik dan diucapkan Sukarni di podium. Kedati Mohammad Hatta yang awalnya mengusulkan agar naskah tersebut ditanda tangani oleh keompok lima kecewa dengan diterimanya usul dari Sukarni tersebut. Tapi sejarah kemudian mencatat bahwa yang menandatangani naskah teks proklamasi pada akhirnya adalah Soekarno dan Beliau sen
Peran sayuti melik dalam peristiwa proklamasi:
- Beliau adalah tokoh yang mengetik naskah teks proklamasi setelah disempurnakan dari naskah tulisan tangan asli.
diri.
Ahmad
subardjo

Nama Lengkap
: Achmad Subardjo
Alias : Achmad
Soebardjo | Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir
: Karawang, Jawa Barat, Indonesia
Tanggal
Lahir : Senin, 23 Maret 1896
BIOGRAFI
Raden Achmad
Soebardjo Djojoadisoerjo adalah Menteri Luar Negeri Pertama Indonesia, ia
mempunyai gelar Meester in de Rechten yang diperoleh dari menempuh
pendidikannya di Universitas Leiden, Belanda setelah sebelumnya menempuh
pendidikan di Hogere Burger School, Jakarta (saat ini setara dengan Sekolah
Menengah Atas). Lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896.
Nama Achmad
Soebardjo adalah nama pemberian ibunya setalah sebelumnya ia mempunyai nama
Teuku Muhammad Yusuf, pemberian dari ayahnya yang masih mempunyai keturunan
bangsawan Aceh dari Pidie, nama belakang Djojoadisoerjo ia tambahkan sendiri
saat dewasa.
Dalam usia
82 tahun, di Rumah Sakit Pertamina, Kebayoran Baru, ia mengembuskan napas
terakhir dikarenakan flu yang menimbulkan komplikasi. Yang kemudian dimakamkan
di Cipayung, Bogor. Pada tahun 2009 pemerintah mengangkatnya sebagai Pahlawan
Nasional.
PENDIDIKAN
- Hogere Burger School, Jakarta
- Universitas Leiden, Belanda
PENGHARGAAN
- Pahlawan Nasional Indonesia
Peran achmad soebardjo dalam peristiwa proklamasi :
· -Penyumbang pikiran dalam perumusan naskah proklamasi dan tokoh golongan tua yang berhasil menjemput Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta
wikana
Wikana (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 18 Oktober 1914 [1] -
meninggal di ?, 1966) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.
Bersama Chaerul Saleh, Sukarni
dan pemuda-pemuda lainnya dari Menteng
31, mereka menculik Soekarno
dan Hatta
dalam Peristiwa
Rengasdengklok dengan tujuan agar
kedua tokoh ini segera membacakan Proklamasi
Kemerdekaan setelah kekalahan Jepang dari Sekutu pada tahun 1945. Wikana termasuk dalam daftar orang yang menghilang
dan diduga meninggal dibunuh dalam lembaran hitam tragedi Pembantaian
di Indonesia 1965–1966 pasca peristiwa G30S.
Pendidikan
Boleh
dibilang Wikana punya otak encer. Sebagai anak priayi, dia punya hak untuk
mengenyam pendidikan. Tapi untuk masuk ELS (Europeesch Lagere School), sekolah
dasar yang menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantar, tidak cukup bermodal
anak raden saja. Kemampuan bahasa Belanda dan kepintaran si anak menjadi
standar utama. Wikana kecil memenuhi syarat itu dan berhasil lulus dari ELS.
Lepas dari ELS Wikana melanjutkan sekolah ke MULO (Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs). Semasa muda itulah Wikana sempat menjadi salah satu dari sekian
pemuda satelit Bung Karno di Bandung
Awal perjuangan
Pada
masa mudanya ia aktif sebagai Angkatan Baru Indonesia dan Gerakan Rakyat Baru.
Semasa zaman kolonial, Wikana menjadi pemimpin PKI bawah tanah di Jawa Barat.
Ia juga berkawan dekat dengan Widarta tokoh
PKI bawah tanah yang bertanggungjawab di wilayah Jakarta.
Tak
hanya sebagai anggota PKI bawah tanah, Wikana juga tercatat pernah aktif
sebagai anggota Partai Indonesia (Partindo) yang didirkan oleh Mr Sartono pada
1931 pascapenangkapan Bung Karno. Pada 1938 ketika Barisan Pemuda Gerakan
Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan, dia terpilih sebagai ketuanya yang
pertama. Keyakinannya yang anti-kolonialisme mendorong Wikana aktif mengikuti
berbagai organisasi politik yang melawan Belanda secara frontal..
Pemberontakan PKI
Beberapa
pekan sebelum peristiwa G30S 1965 terjadi, Wikana berserta
beberapa elemen PKI lainnya pergi ke Peking untuk menghadiri perayaan hari Nasional Cina 1 Oktober
1965. Tapi sontak terdengar kabar dari tanah air tentang insiden penculikan dan
pembunuhan para jenderal. PKI disalahkan. Delegasi terceraiberai. Wikana
meminta anggota delegasi lain untuk tetap berada di Peking selagi menunggu
kepastian dari berita yang simpang siur. Dia sendiri memilih pulang ke tanah
air.
Menghilang
Kurang
dari setahun setelah peristiwa G30S, dia ditangkap. Sempat bermalam di Kodam Jaya namun dipulangkan
kembali. Tak berapa lama kemudian segerombolan tentara tak dikenal datang ke
rumahnya di Jalan Dempo No. 7 A, Matraman, Jakarta Pusat. Mereka membawa Wikana
dan sampai hari ini, pemuda garang yang sempat membuat Bung Karno naik pitam
itu, tak pernah kembali pulang. Dia hilang tak tentu rimbanya.
Peran :
utusan
yang menyampaikan keputusan rapat pemuda kepada Sukarno-Hatta
SUKARNI

Sukarni Kartodiwirjo memang tidak
memegang peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan, namun peranannya sangat
menentukan. Indonesia mungkin tak akan memproklamasikan kemerdekaannya tanggal
17 Agustus 1945, jika tidak ada Sukarni. Ia menculik Soekarno – Hatta dan
memaksa kedua pemimpin itu menyatakan bahwa Indonesia sudah merdeka.
Saat itu
Sukarni yang mewakili generasi muda merasa gerah dengan sikap wait and see
yang dipilih Bung Karno dan Bung Hatta menyikapi menyerahnya Jepang terhadap
Sekutu. Kelompok anak muda itu kemudian menculik Soekarno – Hatta ke
Rengasdengklok, Jawa Barat. Setelah ide memanfaatkan vacuum of power
untuk menyatakan kemerdekaan disetujui, maka kedua pemimpin tersebut dibebaskan
kembali ke Jakarta untuk memimpin rapat penyusunan teks proklamasi.
Sukarni
lahir di Blitar tahun 1916. Ia adalah aktivis militas yang pantang berkompromi.
Masa kecilnya diwarnai dengan berbagai perkelahian dengan anak-anak Belanda.
Hampir setiap hari, anak pedagang sapi ini menantang berkelahi sinyo-sinyo
Belanda. Ketidaksukaannya terhadap penjajah rupanya merupakan pengaruh gurunya,
Moh. Anwar.
Pemuda
Sukarni sempat menjadi ketua Indonesia Muda cabang Blitar. Pertemuannya dengan
Bung Karno saat menempuh pendidikan di kweekschool (sekolah guru) di Jakarta,
membuatnya makin tertarik pada dunia politik.
Setelah
menculik dan memaksa Soekarno – Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI, Sukarni
juga aktif dalam berbagai episode perjuangan. Tokoh revolusioner pemberani ini
berperan besar dalam perjalanan parlemen Indonesia. Saat negara masih belia,
sehingga belum sempat dilaksanakan Pemilihan Umum, Sukarni mengusulkan agar
sebelum terbentuk DPR dan MPR, tugas legislatif dijalankan oleh KNIP. Sukarni
pulalah yang memperjuangkan pembentukan Badan Pekerja KNIP sebagai lembaga
negara yang mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus pemimpin rakyat. Ia kemudian
diangkat menjadi anggota DPRD dan Konstituante.
Namun
hubungannya dengan Bung Karno tidak mulus. Melalui Partai Murba, Sukarni
menentang kebijakan-kebijakan Soekarno. Sikap itu harus dibayar mahal dengan
kebebasannya. Sukarni keluar dari penjara setelah Orde Baru berkuasa.
Ia wafat
pada 7 Mei 1971 sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung RI.
Peran : membawa Sukarno-Hatta
ke Rengasdengklok


Tidak ada komentar:
Posting Komentar